VOLUNTEER 3 BULAN DI KOREA (LOVE KOREA - BETTER WORLD)

10:48 AM


Sebagai orang yang punya hobby traveling aku suka berpikir untuk bisa puas dan ga penasaran lagi sama suatu negara kita harus tinggal lama atau sering ke sana. Contohnya kaya seorang Henhen waktu SMA yang jatuh cinta sama Bali dan memutuskan untuk kuliah di Bali aja biar puas jalan-jalan di Bali terus. Dan seorang Henhen waktu Kuliah yang udah suka nonton drama korea dari SMP pengen baget traveling ke Korea. Coba-coba tengok tiket pesawat ke Korea berkali-kali ditimbang dipikir dan diperkirakan bakal habis uang banyak banget. Tapi temen-temen inget kata ada 1000 jalan menuju Roma (asal kita sabar). 
-
tahun 2015 aku pernah coba ikut program volunteer ke negara di Eropa di suatu NGO Volunteering Dejavato Foundation, tapi seorang Henhen yang cuma modal penasaran, lugu, dan pengen jalan-jalan gratis memberanikan diri untuk apply, interview, dan udah tau bakal gagal dan benar ga keterima, tapi Puji Tuhan acaranya di batalin jadi uang pendaftarannya balik lagi hahahahha.
-
di awal Tahun 2018 si Henhen yang lagi buat skripsi liat posting Dejavato Foundation di instagramnya mengenai program ke Korea volunteering 3 bulan tanpa biaya2 aneh2 dan dengan di pikir2 berkali-kali akhirnya mau coba aja, karna nothing to lose yakhan. Lalu sempet di telepon sama pihak Dejavato untuk interview by phone ditanya tentang program yang aku pilih dan setelah lolos sama mereka lanjut interview sama NGO di korea yaitu Better World, nah aku pastinya research banyak bgt tentang program ini dan belum banyak yang bahas tentang LOVE Korea Program atau Long Term Volunteer Experience Korea ini. Jadi aga takut banget karna terakhir di update di websitenya itu sekitar 2 tahun sebelumnya, semoga dengan aku share tentang program ini bisa bantu temen-temen yang tertarik program ini bisa terjawab pertanyaannya semua.

-Kapan programnya Mulai?
Setiap tahun ada 2 gelombang untuk program LOVE Korea ini dan di seleksi di awal tahun. Jadi buka pendaftaran cuma sekali untuk 2 periode ini, biasa pendaftaran dibuka awal tahun. Ada dua kloter yaitu Spring (21 Maret - 8 Juni) dan Autumn (12 September - 7 December). Karna kemarin aku daftar sambil kerjain skripsi jadi aku ambil yang autumn, dan Puji Tuhan aku bisa sidang di bulan Agustus jadi abis sidang langsung cus ke korea dan alhasil relain ga ikur wisuda. 

-Dimana programnya?
Programku di Busan, Korea Selatan. Dari 6 tempat kita bisa pilih 3 tempat prioritas yang kita mau jadi kalo kamu ga dapet di tempat pilihan pertama kamu, maka kamu akan dioper ke pilihan ke 2/3 kamu. Pilih pertama aku adalah Busan, Seocheon, dan Hwaseong. Setelah interview dengan orang Korea langsung aku langsung keterima di pilihan pertamaku. Aku sendiri pilih Busan karna jenis volunteernya yang kelihatan paling menarik dan sesuai dengan passion aku. Setiap tahunnya tempat program ini bisa berubah, untuk tahun 2018 contohnya berbeda dengan tahun2 sebelumnya.


-Bayar ga sih dan di sediakan fasilitas apa aja?
Untuk pembayaran sebenarnya program ini peserta hanya bayar setelah ia benar-benar diterima. Yaitu biaya administrasi untuk Dejavato Rp. 1.500.000 dan biaya training 200 euro untuk Better World yang di bayar di Korea saat program training. (note: biaya tsb bisa berubah setiap saat tergantung kebijakan NGO)
Pihak Better World sendiri memberikan fasilitas berupa tempat tinggal dan makan 2x sehari. semuanya tergantung kondisi dari tempat programnya, contohnya karna tempat tinggal dan tempat kerja ku jauh dan harus naik bus setiap hari akhirnya aku diberikan uang transport juga. Tapi program yang lain tempat tinggalnya di belakang sekolah langsung jadi ga perlu naik bus. Mereka juga menyediakan foreigner insurance dari pemerintah korea tapi hanya cover 40% jadi kita tetep haru back up pake travel insurance kita.

-Udah bayar itu aja?
Karna hanya di sediakan akomodasi dan konsumsi selama program, selebihnya kita yang bayar sendiri. Yang antara lain asuransi traveling, tiket pesawat, dan visa dan personal cost. Untuk visa gak perlu khawatir karna pake invitation jadi 100% pasti dapat kecuali kalau dokumen ga lengkap.

-Di gaji berapa?
Cukup banyak, hampir semua orang tanya hal ini. Sayangnya volunteer yang artinya sukarelawan itu adalah pekerja sukerela yang tidak di bayar. Jadi program ini murni kerja putih alias kerja tidak dibayar. Namun memang ada beberapa program yang di beri uang saku, tapi program ini juga tidak memberi uang saku.

-Kok mau kerja ga di bayar?
Kembali lagi ke motto hidup di awal post ini, setelah di hitung-hitung total pengeluaran yang aku keluarkan kemarin termasuk jajan2 itu hanya cukup membiayai traveling di korea selama 2-3 minggu kok. Traveling santai iya, punya temen korea iya, belajar bahasa korea iya, cobain makanan korea setiap hari iya, nambah pengalaman iya, dan masih banyak iya lainnya. jadi buat aku kenapa engga? nothing to lose and even i got too much things afterward :D

-Di sana ngomongnya pake bahasa apa?
Aku sendiri pakai 70% Korea dan 30% Inggris dalam sehari-hari, kebetulan host ku kurang bisa bahasa inggris jadi kita kalau ngobrol menggunakan campuran korea dan inggris.
Berbekal nonton drama korea 10 tahun, aku baru sadar listening aku cukup baik dalam bahasa korea, dan untuk speaking aku juga cukup bisa menggunakan bahasa sehari-hari. tapi writing dan reading benar-benar belajar dari awal waktu ke korea. Dulu pernah belajar sendiri lewat youtube tapi karna ga pernah di pake jadi lama-lama lupa. Ke-3 hal itu pastinya bakal kepakai banget selama lagi kerja. Kebanyakan orang tua ga bisa sama sekali, jadi kalau belanja di pasar atau supermarket jangan harap mereka bisa ngomong bahasa ingris, aku pun akhirnya belajar untuk mendengar cara membaca dan ngomong totalan uang biar bisa nawar hehe.

-Tinggal di sana sama siapa?
Setiap program akan ada 2 volunteer yang dikirim, dan kebanyakan program lain mereka akan tinggal di rumah/kamar yang sama atau di dorm. Tapi di programku setiap anak memiliki host sendiri jadi kita tinggal di rumah dan wilayah yang berbeda dan hanya bertemu saat bekerja atau weekend saja. Di Busan aku tinggal di apartement. Host ku sepasang suami istri dan memiliki 1 anak berumur 8 bulan. Aku disediakan kamar sendiri jadi privasi ku tetap terjaga. Host ku juga loyal banget dan aku dianggap seperti adik sendiri jadi bebas banget tapi tetep protektif jadi setiap pulang kemaleman ditanya2in.
-Makannya gimana? enak?
Hampir semua temen2 volunteerku di program berat badannya naik temasuk aku.... karna porsi makan korea itu lebih besar dari orang indonesia jadi lama kelamaan kita makannya jadi banyaak dan orang-orang di tempat kerja selalu menawarkan makanan ke kita. Makan siang dan malam biasanya mengikuti tempat kerja, tapi kebetulan lagi karna aku tinggal di apartement dan bukan ngajar di sekolah jadi fleksibel banget, tapi yang jelas aku boleh masak kapanpun aku mau menggunakan dapur dan juga bahan-bahan yang ada di kulkas host ku. tentunya aku sering beli bahan dan sayur sendiri menggunakan uangku.
makan siang di disabled center, abis serving selesai gantian kita yang makan
-Ada ga pengalaman buruknya?
Ada bangeet, mulai dari gondokan/kesel sama volunteermate, ga nyaman sama hostku, anak-anak yang diajarin males2an, banyak deeeeh tapi masih lebih banyak pengalaman baiknya kok. Aku sadar banget kalo traveling itu buat orang jadi lebih open minded. Lewat semua pengalaman buruk jadi bisa lebih belajar mengontrol diri dan tau cara menghadapi orang dengan keadaan keadaan itu. Dan kalaupun ditanya masih mau ga ikut program ini di masa depan jawabannya MAUUU:)

-Apa aja kegiatannya disana?
Please note kalau program LOVE Korea ini ada banyak pilihannya sesuai tempat dan jenisnya, kebetulan aku dapat yang di Busan dan lebih ke Social Education. Aku di Busan jadi volunteer worker untuk Campus D yaitu CSR dari perusahaan ban traktor yang cukup besar di Korea namanya DRB. Karna aku bekerja di CSR maka program ku lebih banyak kegiatan yang berhubungan ke SOCIAL dan EDUCATION. Salah satu program CSR Campus D sendiri adalah bekerja sama dengan disabled center dan children day care di sekitar kantor dan memberikan tenaga kerja asing untuk membantu mereka. Kalau menurut programnya aku bekerja senin-jumat dan kurang dari 8 jam per hari nya. Tapi Kenyataannya dalam sehari aku hanya bekerha 3-4 jam saja. Namun terkadang kita juga bisa ikut program-program lain yang di sediakan. Misalnya painting wall, citizen festival, UNESCO event dan lainnya. 
Overall kalo di disabled center kita akan bantu prepare, bersih2, potong2, dan serving di kantin. sedangkan di daycare itu kita diminta untuk mengajar anak SMP sampe SMA bahasa inggris. Beberapa kali aku juga dikirim ke sekolah2 untuk mempresentasikan negara Indonesia ke murid2 dalam rangka program UNESCO discovering world gitu biar anak-anak disana lebih banyak tau negara lain.
schedule ku yang di buatin oleh Campus D
Campus D
Main game board bareng anak2 kelas
-Lalu kalau lagi libur kerja ngapain aja?
Biasa kalau weekend aku dan temen volunteerku diajak sama temen2 korea untuk jalan bareng, nonton baseball match, tracking, atau kadang ada program yang diadain di weekend seperti melukis tembok umum (tergantung program yang kamu ambil). Nah kalau gaada acara sama sekali antara istirahat aja di rumah atau explore local place dong! Biasa sih ada aja kegiatan jadi gausah khawatir, yang penting harus pinter atur jadwal dan berhemat. Aku sendiri kalau hari minggu suka cari Gereja yang ada misa bahasa inggrisnya lalu lanjut jalan-jalan kepasar, dll. 

Busan Fireworks Festival
(Baca juga: HIKING TO HWANGNYEONGSAN MOUNTAIN)
-Gimana caranya ikut program kaya gini?
Ini juga banyak yang tanya kaya gini. Caranya itu simple banget yang pertama kamu tinggal pilih program apa yang kamu mau dan negara mana yang mau mau tuju. Dejavato sendiri lebih gampang di kepoin lewat instagramnya (@dejavato_foundation) mereka akan share program2 yang lagi membutuhkan volunteer dengan bnayak pilihan negara. Untuk LOVE KOREA ini biasa buka setiap awal tahun. Setiap program ketentuannya berbeda-beda ada yang bayar ada yang gratis tis, kalau kamu tertarik atau penasaran tinggal email aja ke mereka dan minta informasi lebih lanjutnya. Nanti kalian akan di balas dengan program sheet nya serta ketentuan lainnya. Mereka lebih senang berkomunikasi dengan email dan secara formal. Untuk Visa dan travel insurance kita urus sendiri, tapi tenang karna ada invitation letter dari NGO Korea jadi kemungkinan dapat visa sangat besar, dan semua itu bisa di konsultasikan ke pihak Dejavato.
bersama kitchen staff disabled center 
Dinner bareng hostku tercintaaa
citizen festival di disabled center

That's all! kalau masih ada pertanyaan boleh langsung tanya disini atau direct massage instagram, aku akan bantu sebisa ku:)

You Might Also Like

0 comments

Thankyou for read whole of my mind, pls leave any comment or anything:)